"Aku sudah memaafkanmu, tapi kalau aku lihat wajahmu aku terbayang wajah Hamzah bin Abdul Muthallib yang rusak di hancurkan olehmu, justeru jangan muncul di hadapanku lagi”
Itulah kalimat yang diucapkan oleh Rasulullah setelah memaafkan Wahsyi RA yang telah membunuh bapa saudaranya, penghulu para syuhada, Sayyidina Hamzah RA.
Memaafkan perlu kekuatan jiwa. Melupakan perlu masa yang lama. Dan ada kesalahan yang perlu dihilangkan dari mata, untuk tidak melukakan di dalam jiwa.
Menjarak bukan membenci. Cuma itu perlu pada hati yang sudah terlalu dilukai. Jika dekat bisa membakar, biarlah menjauh hanya membahang. Biar sekah, asalkan tidak patah.
Kredit : Ustaz Pahrol Mohd Juoi
Kota Kinabalu
Sabah
No comments:
Post a Comment